Indonesia memasuki babak baru keterbukaan investasi kesehatan. Sejumlah operator dan mitra internasional sudah beroperasi—dari jaringan “RS Premier” (eks Ramsay Sime Darby, kini di bawah PT Affinity Health Indonesia) hingga Columbia Asia—dan gelombang baru lahir dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan seperti Sanur (Bali) dan Batam (Kepri). Nilai investasi di KEK Sanur saja sudah ≈ Rp10–10,3 triliun, sementara proyek Mayapada–Apollo Hospitals di KEK Batam dipatok ≈ Rp1–2 triliun tahap awal. Kolaborasi klinik internasional pun bermunculan (Mayo Clinic, Icon Group, Alster Lake Clinic). Regulasi spesifik memungkinkan dokter asing praktik terbatas di KEK.
Siapa saja pemain asing yang sudah beroperasi?
- Jaringan “RS Premier” (Jakarta Jatinegara, Bintaro, Surabaya)
Aset historis milik grup asing (sebelumnya Ramsay Sime Darby Health Care). Dokumen kebijakan internal terbaru menunjukkan rebranding/struktur Indonesia di bawah PT Affinity Health Indonesia (AHI) sebagai entitas operator. Detail valuasi akuisisi tidak dipublikasikan secara terbuka, namun jejaring ini menandai keberlanjutan penanaman modal asing (PMA) di layanan sekunder–tersier. - Columbia Asia
Jaringan rumah sakit yang berbasis Asia menguat di Indonesia melalui ekspansi dan akuisisi. 2024: Columbia Asia menuntaskan pembelian Rumah Sakit Medika BSD dari KPJ Healthcare senilai RM156,7 juta (≈ Rp530 miliar)—indikator jelas komitmen modal asing di segmen menengah–atas.
Catatan: Dua jaringan di atas adalah “legacy players” PMA—beroperasi penuh di Indonesia, mempekerjakan dokter lokal, dan berkolaborasi luas, namun jarang mengumumkan angka capex tahunan secara rinci ke publik.
Gelombang baru dari KEK: Sanur & Batam
a) KEK Kesehatan Sanur, Bali
- Skala investasi: Pemerintah dan BUMN pariwisata melaporkan komitmen investasi di KEK Sanur ≈ Rp10–10,3 triliun (per 30 Januari 2024). Ada 16 komitmen investasi, termasuk 10 kerja sama yang dijajaki Bali International Hospital (BIH) serta 6 klinik independen (asal investor: Korea, Jepang, Turki, AS). Bisnis.comdetikcom
- Landasan hukum: KEK Sanur ditetapkan lewat PP No. 41/2022; kemudian diberi aturan turunan Permenkes No. 1/2023 tentang penyelenggaraan usaha RS di KEK (antara lain membuka jalan praktik dokter asing/diaspora dengan syarat tertentu). Kebijakan ini dipertegas lagi dengan pernyataan Kemenkes: dokter asing hanya boleh praktik di KEK.
Bali International Hospital (BIH) – proyek andalan KEK Sanur:

- Model kolaborasi: BIH dimiliki Indonesia Healthcare Corporation (IHC); Mayo Clinic berperan konsultan pengembangan (advisory) dan jaringan ilmu (Mayo Clinic Care Network via IHC-RSPP). BIH juga menggandeng Icon Cancer Centre (Icon Group, Australia) untuk onkologi.
- Investasi konstruksi: Kontrak pembangunan oleh PT PP (Persero) Tbk bernilai ≈ Rp998,3 miliar (nilai kontrak konstruksi, bukan total proyek). Peresmian fisik diberitakan pada 25 Juni 2025.
- Operasional & tenaga asing: Saat ini dokter spesialis asing mulai praktik (tahap layanan awal onkologi, kardiologi, emergensi, radiologi & radioterapi, MCU), mengacu pada UU No. 17/2023 dan kebijakan praktik asing di KEK.
- Target makro: Pemerintah menargetkan KEK Sanur menyerap pasien yang biasanya berobat ke luar negeri dan mendorong penghematan devisa jangka panjang. Total investasi yang ditargetkan/telah masuk bervariasi di ≈ Rp10,2–10,3 triliun (jangka 2024–2028), dengan proyeksi manfaat devisa hingga 2045.
Apa artinya? Sanur menjadi “etalase” keterbukaan: modal campuran (BUMN-swasta-domestik-asing), klinik global (mis. Alster Lake Clinic asal Jerman mulai groundbreaking), dan akses dokter asing—namun tetap dalam koridor regulasi ketat.
b) KEK Pariwisata & Kesehatan Internasional Batam
- Pemain & skema: Mayapada Healthcare menggandeng Apollo Hospitals (India) untuk membangun Mayapada Batam International Hospital (MABIH); fokus tele-radiologi, E-ICU, AI klinis, serta pertukaran tenaga ahli.
- Nilai investasi: Pernyataan resmi menyebut “> Rp1 triliun” untuk tahap RS-nya; pemberitaan lain dari ANTARA menyebut ≈ Rp2 triliun untuk proyek RS internasional Batam. (Perbedaan angka merefleksikan fase dan paket pekerjaan yang berbeda).
Bagaimana pola kerja sama mereka?
- Konsultasi & jaringan klinis (knowledge transfer).
Contoh: Mayo Clinic berperan sebagai penasihat pengembangan BIH dan memberi akses Mayo Clinic Care Network untuk IHC-RSPP (akses AskMayoExpert, eBoards, dsb.). Ini bukan “franchise penuh”, tetapi kemitraan pengetahuan & standar. - Kemitraan pusat layanan unggulan.
BIH menggandeng Icon Cancer Centre untuk onkologi; klinik internasional seperti Alster Lake Clinic (Jerman) juga masuk ke KEK Sanur untuk layanan spesifik. - Operator asing penuh (legacy PMA).
Columbia Asia dan jejaring RS Premier (kini AHI) mengelola RS secara penuh di Indonesia—menandai opsi PMA end-to-end. Contoh investasi yang terungkap ke publik: Columbia Asia membeli RS Medika BSD seharga RM156,7 juta dari KPJ.
Mengapa regulasi KEK penting bagi masuknya RS/klinik asing?
- Payung hukum khusus: PP No. 41/2022 (KEK Sanur) + Permenkes No. 1/2023 memberi mekanisme operasional RS di KEK. Kemenkes menegaskan praktek dokter asing dibatasi di area KEK, dengan syarat STR/SIP, level kompetensi tertentu, dan tidak boleh praktik mandiri (harus atas permintaan fasilitas). Ini membuat kerja sama dengan RS lokal lebih natural (supervisi, co-management, pelatihan).
Angka-angka kunci (per Agustus 2025)
- KEK Sanur (Bali): target/realiasi ≈ Rp10–10,3 triliun investasi; 16 komitmen investasi (10 via BIH, 6 klinik independen).
- BIH (Sanur): kontrak konstruksi PT PP ≈ Rp998,3 miliar; mitra internasional: Mayo Clinic (advisory), Icon Group (onkologi); dokter asing mulai praktik tahap awal.
- KEK Batam: Mayapada–Apollo Hospitals; investasi disebut > Rp1 triliun (rilis korporasi) hingga ≈ Rp2 triliun (ANTARA).
- Columbia Asia: akuisisi RS Medika BSD (KPJ) RM156,7 juta.
- RS Premier (AHI): kesinambungan operator asing di Indonesia; detail nilai investasi tidak diungkap.
Dampak ke pasien & ekosistem
- Lebih banyak layanan “kelas dunia” di dalam negeri. Onkologi, kardiologi, bedah saraf, dan layanan diagnostik mutakhir mulai tersedia di Bali/Batam—mengurangi arus pasien ke luar negeri.
- Transfer pengetahuan & standar klinis. Skema advisory dan Care Network (Mayo Clinic) mengakselerasi peningkatan mutu dokter/dokter muda Indonesia melalui eBoards, protokol, dan second opinion.
- Efek berganda ekonomi. Pemerintah memproyeksi penghematan devisa dan penciptaan kerja langsung–tidak langsung dari investasi KEK kesehatan.
Tantangan yang perlu dipantau
- Perizinan praktik tenaga asing & rekrutmen spesialis. Laporan media menyoroti perlambatan rekrutmen awal di BIH sebelum peresmian penuh; kini praktik asing berjalan terbatas sesuai koridor KEK. Kepatuhan regulasi (STR/SIP, scope practice) menjadi kunci.
- Transparansi nilai investasi per fasilitas. Banyak operator asing tidak mempublikasikan capex rinci per RS; publik biasanya mengacu pada nilai kontrak konstruksi (seperti BIH oleh PTPP) atau nilai transaksi akuisisi (seperti Columbia Asia–KPJ).
Indonesia memasuki fase “co-creation” antara pemain lokal dan global. KEK Sanur dan KEK Batam menjadi katalis: investasi miliaran rupiah masuk, operator/klinik asing hadir lewat kemitraan yang lebih transparan, bertahap, dan terikat regulasi. Untuk pasien, ini berarti lebih banyak pilihan layanan berstandar internasional di dalam negeri—sementara untuk ekosistem, tantangannya adalah menjaga mutu, keselamatan pasien, dan alih pengetahuan berjalan nyata, bukan sekadar seremoni.
Redaksi Medis360.ID









