Penyakit Diabetes Mellitus (DM), khususnya tipe 2, dulu dikenal sebagai penyakit yang banyak menyerang usia lanjut. Namun di Indonesia kini muncul tren yang mengkhawatirkan: semakin banyak kasus diabetes muncul pada usia muda (usia produktif).
Berdasarkan riset, kelompok usia dewasa muda di Indonesia diketahui memiliki determinan diabetes seperti konsumsi minuman manis, kadar kolesterol tinggi, merokok.
Studi dari Indonesian Family Life Survey menunjukkan bahwa tempat tinggal masa kecil di kawasan urban dan tingkat pendidikan tinggi meningkatkan risiko diabetes yang muncul lebih awal.
Risiko yang muncul di usia muda menjadi penting karena berdampak panjang terhadap kualitas hidup dan beban kesehatan di masa depan.
Apa yang Dimaksud “Usia Muda”?
Dalam konteks riil di Indonesia:
- “Usia muda” bisa berarti kurang dari 40 tahun atau kelompok usia produktif (misalnya 25-44 tahun).
- Studi menunjukkan, misalnya pada usia 31-40 tahun: prevalensi yang terdeteksi melalui HbA1c bisa mencapai 5,7 % dalam sebuah survei.
- Artinya, tidak hanya lansia yang harus waspada — generasi muda juga harus mulai memperhatikan.

Pemicu / Faktor Risiko
Berdasarkan data riset di Indonesia, banyak faktor yang berperan — berikut ringkasannya:
Faktor perilaku & gaya hidup
- Konsumsi minuman manis, gula tambahan, makanan tinggi lemak — studi menunjukkan konsumsi minuman manis adalah faktor dominan dalam penelitian “Determinant Diabetes pada Usia Dewasa Muda”.
- Kurang aktivitas fisik / gaya hidup sedentari — aktivitas fisik rendah meningkatkan resistensi insulin.
- Merokok — terdapat hubungan antara status merokok dan kejadian DM usia muda.
- Pola makan yang rendah sayur/serat — sayur/serat membantu memperlambat penyerapan gula.
Faktor biologis / lingkungan
- Obesitas dan kelebihan berat badan — tubuh kelebihan berat cenderung mengalami resistensi insulin.
- Tinggal di kota besar/urban sejak kecil — riset menunjukkan tinggal di area urban meningkatkan risiko “early-onset” diabetes.
- Kolesterol tinggi / profil lipid kurang baik — penelitian menemukan bahwa total kolesterol, LDL tinggi berkorelasi dengan DM usia muda.
- Faktor genetik/riwayat keluarga memang ada, namun tidak selalu dominan — dalam beberapa studi hanya sebagian besar penderita muda yang punya riwayat keluarga. (contoh: riset menyebut ~30 % memiliki riwayat keluarga)
Mengapa Bisa Terjadi di Usia Muda?
Perubahan cepat gaya hidup: urbanisasi, kemudahan akses makanan cepat saji, sedenter (“kurang gerak”) membuat tubuh muda lebih cepat “jenuh” dengan beban metabolik.
Penundaan pemeriksaan atau kesadaran rendah: banyak kasus diabetes pada usia muda yang belum didiagnosis. Studi menyebut bahwa dalam kelompok usia muda, banyak yang tidak menyadari dirinya punya gula darah tinggi.
Akumulasi faktor risiko mulai dari usia lebih muda: misalnya kelebihan berat badan sejak remaja, konsumsi gula tinggi dari masa sekolah, merokok atau mulai pola hidup tidak sehat di usia 20-30 tahun — mempercepat munculnya DM dibanding generasi sebelumnya.

Implikasi & Kenapa Harus Diperhatikan
Penyakit kronis lebih cepat muncul: jika diabetes muncul di usia muda, maka risiko komplikasi (misalnya gangguan ginjal, jantung, pembuluh darah, neuropati) bisa muncul lebih awal.
Beban ekonomi yang lebih besar: pengobatan jangka panjang, perawatan komplikasi, penurunan produktivitas kerja.
Kualitas hidup menurun: generasi produktif adalah tulang punggung ekonomi dan keluarga — jika banyak terkena DM, maka dampak sosialnya bisa luas.
Pencegahan — Apa yang Bisa Dilakukan?
Berikut strategi yang mudah dipahami dan dapat diterapkan:
Perbaiki pola makan
Kurangi konsumsi gula tambahan dan minuman manis. Salah satu anjuran: gula tambahan maksimal sekitar 50 gram/hari atau setara 4 sendok makan.
Pilih karbohidrat kompleks, lebih banyak sayur, buah, dan serat.
Batasi makanan tinggi lemak jenuh, makanan cepat saji, gorengan.
Aktivitas fisik rutin
Minimal aktivitas fisik moderat setiap hari — jalan cepat, bersepeda, olahraga ringan.
Kurangi waktu duduk lama (sedenter).
Kontrol berat badan & lingkar pinggang
Usahakan berat badan berada dalam kisaran sehat untuk tinggi badan Anda.
Lingkar pinggang yang besar (menunjukkan obesitas sentral) adalah faktor risiko tambahan.
Hindari rokok & konsumsi alkohol berlebih
Jika Anda merokok, berhenti — ini tidak hanya soal diabetes tetapi penyakit metabolik lain.
Rutin cek kesehatan & gula darah
Untuk mereka dengan faktor risiko (riwayat keluarga, kelebihan berat badan, gaya hidup tidak sehat) sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
Kesadaran bahwa usia muda bukan berarti bebas risiko — jadi deteksi dini sangat penting.
Membangun gaya hidup sehat sejak dini
Ajak keluarga, teman, komunitas untuk hidup lebih aktif, makan sehat.
Lingkungan kerja atau kampus bisa mendukung dengan penyediaan pilihan makanan sehat, fasilitas olahraga, edukasi kesehatan.
Kasus diabetes di usia muda di Indonesia bukan lagi fenomena langka — melainkan tren yang harus diwaspadai. Faktor-faktor gaya hidup (konsumsi gula, kurang aktivitas fisik, obesitas) serta lingkungan urban menjadi kunci utama pemicunya. Untuk generasi muda, kesadaran akan risiko ini sangat penting agar jangan baru “terkejut” saat umur bertambah. Pencegahan sejak usia muda dapat mengubah arah: dari “harus mengobati” menjadi “mencegah sejak awal”.
Redaksi Medis360.ID









