Secangkir kopi di pagi hari mungkin lebih dari sekadar pengusir kantuk — ia bisa menjadi sekutu melawan kanker. Namun, tidak semua ceritanya manis.
Garis Besar Penelitian
Rangkaian studi internasional dalam satu dekade terakhir mengungkapkan bahwa konsumsi kopi, baik yang berkafein maupun decaf, memiliki kaitan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker. Namun, efek ini tidak berlaku merata — bahkan ada indikasi peningkatan risiko pada jenis kanker tertentu.
Jenis Kanker yang Risiko Turunnya dengan Kopi
Kanker Hati dan Endometrium
Bukti dari American Institute for Cancer Research dan World Cancer Research Fund menunjukkan kekuatan asosiasi yang konsisten: peminum kopi rutin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker hati dan endometrium.
Efek ini muncul bahkan pada kopi tanpa kafein, menandakan peran antioksidan seperti asam klorogenat, kahweol, dan cafestol dalam mekanisme perlindungan.
Kanker Kepala & Leher
Meta-analisis 14 studi global menemukan bahwa konsumsi lebih dari 4 cangkir kopi per hari terkait dengan:
- 17% penurunan risiko kanker kepala & leher secara keseluruhan
- 30% penurunan risiko kanker mulut
- 41% penurunan risiko kanker hipofaring
Menariknya, efek protektif ini juga terlihat pada kopi decaf, khususnya untuk kanker mulut.
Kanker Usus Besar (Kolorektal)
Analisis dari 19 studi kohort menemukan: setiap tambahan 4 cangkir kopi per hari mengurangi risiko kanker kolon sebesar ±7%. Efek paling terasa pada konsumsi minimal 5 cangkir harian.
Sisi Lain: Potensi Risiko Kanker Paru
Tidak semua temuan bersifat protektif. Sebuah meta-analisis modern melaporkan setiap tambahan satu cangkir kopi per hari berhubungan dengan kenaikan risiko kanker paru sebesar ±6%. Namun, data ini sangat dipengaruhi oleh faktor merokok, sehingga belum dapat disimpulkan sebagai hubungan sebab-akibat langsung.
Mengapa Kopi Bisa Melindungi?
Kopi adalah kombinasi lebih dari 1.000 senyawa bioaktif, di antaranya:
- Antioksidan: melawan kerusakan DNA dan stres oksidatif
- Kafein: menghambat proliferasi sel abnormal
- Asam klorogenat: memperbaiki sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan
- Kahweol & Cafestol: senyawa unik yang mendukung detoksifikasi hati
Kombinasi ini membantu menghambat tahapan awal pembentukan sel kanker.
Berapa Banyak dan Bagaimana Minumnya?
Jumlah moderat: 1–5 cangkir per hari masih dalam batas aman bagi kebanyakan orang dewasa sehat.
Tanpa gula & krim berlebih: tambahan ini dapat menghilangkan efek protektif dan menambah risiko lain seperti obesitas.
Perhatikan waktu konsumsi: minum pagi hingga siang memberi manfaat lebih optimal dan mengurangi gangguan tidur.
Kopi bukanlah “obat” anti-kanker, tetapi riset menunjukkan ia dapat menjadi bagian dari strategi pencegahan untuk beberapa jenis kanker, terutama hati, endometrium, kepala-leher, dan usus besar — jika dikonsumsi secara bijak. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama pada perokok atau mereka yang berisiko tinggi terkena kanker paru.
Dalam dunia kesehatan, kopi adalah contoh sempurna bahwa kebaikan sering datang bersama catatan kaki.

Redaksi Medis360.ID









