Beranda / Terapi Sehat / Sourdough vs. Roti Biasa: Sejauh Mana “Roti Asam” Ini Lebih Sehat?

Sourdough vs. Roti Biasa: Sejauh Mana “Roti Asam” Ini Lebih Sehat?

Akhir-akhir ini, roti sourdough sedang naik daun. Banyak yang bilang roti ini lebih sehat daripada roti biasa. Tapi, apa benar begitu? Yuk kita lihat hasil riset!

Apa itu sourdough?

Sourdough adalah roti yang dibuat dengan fermentasi alami. Bukan ragi instan, tapi adonan “starter” berisi ragi liar dan bakteri baik. Proses ini bikin adonan lebih asam, enzim aktif, dan teksturnya khas.

Itulah yang membedakan sourdough dari roti biasa.

Gula darah lebih stabil

Beberapa penelitian menunjukkan sourdough bisa bikin kenaikan gula darah lebih pelan dibanding roti putih biasa. Terutama kalau dibuat dari tepung gandum utuh atau rye.

Tapi efek ini tidak selalu sama pada semua orang. Ada yang merasakan beda, ada juga yang tidak.

Mineral lebih mudah diserap

Sourdough mengurangi zat pengikat mineral yang ada di tepung (namanya fitat). Hasilnya, tubuh kita bisa lebih mudah menyerap zat besi, magnesium, dan kalsium.

Ini keunggulan nyata dibanding roti biasa dengan bahan sama.

Lebih ramah untuk perut sensitif

Proses fermentasi juga bisa mengurangi FODMAP, sejenis karbohidrat yang bikin kembung atau sakit perut pada penderita IBS.

Tidak semua sourdough otomatis rendah FODMAP, tapi peluangnya lebih besar dibanding roti biasa.

Sourdough bukan gluten-free

Ada anggapan sourdough aman untuk penderita celiac karena gluten “rusak” saat fermentasi. Ini tidak benar.
Sourdough dari gandum, rye, atau barley tetap mengandung gluten. Yang aman hanya sourdough khusus dari tepung bebas gluten.

Potensi lain

Sourdough juga menghasilkan asam organik dan senyawa bioaktif yang diduga baik untuk usus. Tapi risetnya masih berkembang, jadi belum bisa dibilang pasti.

Jadi, lebih sehat atau tidak?

Jawabannya: ya, sourdough bisa lebih sehat dibanding roti biasa, terutama dalam hal gula darah, mineral, dan kenyamanan pencernaan.

Tapi… bahan dasar tetap lebih penting. Roti sourdough dari tepung putih tetap kalah sehat dibanding roti gandum utuh biasa yang kaya serat.

Tips memilih roti

  1. Utamakan gandum utuh – baik sourdough maupun roti biasa.
  2. Kalau ada sourdough gandum utuh, ini pilihan terbaik: fermentasi + serat.
  3. Untuk IBS, coba sourdough, tapi tetap perhatikan reaksi tubuh.
  4. Untuk celiac, hanya pilih sourdough gluten-free.
  5. Perhatikan porsi – roti tetap sumber karbohidrat, jadi imbangi dengan sayur, protein, dan lemak sehat.

Sourdough memang punya nilai tambah, tapi bukan “obat mujarab”. Pilihan terbaik tetap roti yang gandum utuh, sederhana bahannya, dan sesuai kebutuhan tubuh kita.

Redaksi Medis360.ID